Kapok Kasus Marc Klok Terulang, Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Kini Lebih Hati-hati



Akhir-akhir ini, Timnas Indonesia sedang gencar melakukan naturalisasi untuk sejumlah pemain yang berada di Eropa.

Dari berbagai kabar yang berkembang, ada empat nama pemain yang akan dinaturalisasi ke Timnas Indonesia.

Empat pemain itu adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, Kevin Diks, dan Mees Hilgers.

Keempat pemain tersebut merupakan pemain belakang, yakni Jordi Amat dan Mees Hilgers berposisi di bek tengah, sedangkan Sandy Walsh dan Kevin Diks berposisi sebagai bek kanan.

Seluruh nama tersebut kini tercatat sebagai pemain yang membela klub di Eropa.

Jordi Amat dan Sandy Walsh bermain di Liga Belgia bersama KAS Eupen dan KV Mechelen.

Lalu, Mees Hilgers bermain di Liga Belanda bersama FC Twente, sedangkan Sandy Walsh bermain di Liga Denmark membela FC Copenhagen.

Nama-nama tersebut merupakan permintaan langsung dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Merespons permintaan tersebut, PSSI berjanji bakal bergerak cepat untuk memproses naturalisasi nama-nama tersebut.

Meski demikian, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengatakan bahwa pihaknya akan berhati-hati dalam melakukan naturalisasi pemain.

Yunus menyebutkan rekomendasi dari Shin Tae-yong merupakan aspek utama dalam melakukan naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia.

"PSSI bergerak cepat memproses naturalisasi pemain yang punya darah Indonesia," ujar Yunus dikutip SuperBall.id dari laman resmi PSSI.

"Kami harus hati-hati melakukan hal tersebut, karena yang utama harus ada rekomendasi dari pelatih Shin Tae-yong," tambahnya.

Rekomendasi langsung dari Shin Tae-yong itu bukanlah satu-satunya aspek yang akan diperhatikan oleh PSSI.

Yunus mengatakan bahwa PSSI akan mengecek dokumen para pemain apakah benar punya darah keturunan Indonesia.

Dokumen yang menyatakan garis keturunan memang sangatlah penting, terutama untuk mengajukan peralihan federasi kepada FIFA.

Terlebih lagi, para pemain yang diajukan tersebut tidak mungkin memenuhi syarat 5 tahun tinggal di Indonesia.

"PSSI juga mengecek dokumen para pemain ini apakah benar punya darah Indonesia," tutur Yunus.

Kebijakan PSSI itu berkaca pada insiden yang menimpa Marc Klok ketika hendak membela Timnas Indonesia.

Klok gagal membela Skuad Merah Putih karena gagal membuktikan dokumen yang menyatakan dirinya punya garis keturunan Indonesia.

Oleh karena itu, Klok harus menanti hingga tahun depan agar bisa membela Timnas Indonesia.

"Karena bila dokumen tidak ada atau tidak diakui FIFA, bisa saja kasus Marc Klok terulang," ucap Yunus.

"Saat itu dia tidak bisa membuktikan bahwa dirinya keturunan Indonesia," pungkasnya.

Sumber : Superball.id