Agar Timnas Indonesia Lebih Maju, Kurniawan Dwi Yulianto Sarankan Tiru Vietnam

 


Legenda Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, memberi saran agar sepakbola di Tanah Air bisa lebih maju. Dia meminta agar Indonesia meniru Vietnam terkait pembinaan pemain muda.


Pria yang akrab disapa Kurus itu pun ingin para pemangku kepentingan di federasi lebih mementingkan kemajuan sepakbola Indonesia. Hal ini disampaikan kala skuad Garuda akan menghadapi sederet agenda penting pada tahun ini.


Para pemain Timnas Indonesia


Timnas Indonesia diketahui akan menjalani sejumlah agenda pada 2022. Pada 24 dan 27 Januari 2022, Ricky Kambuaya dan kolega akan melakoni partai uji coba internasional.


Pada Februari, Shin Tae-yong kembali bertugas menangani Timnas Indonesia U-23 pada ajang Piala AFF U-23. SEA Games 2022, Kualifikasi Piala Asiam dan Piala AFF 2022 menjadi deretan agenda lain yang akan dilakoni Timnas Indonesia.


Kurniawan pun berharap tahun sepakbola bagi Indonesia ini dijadikan momentum untuk PSSI untuk semakin memperhatikan kemajuan. Kurniawan ingin PSSI meniru Vietnam perihal pembinaan usia dini.


Kurniawan mengaku pernah mengobrol dengan asisten pelatih Vietnam U-23 pada SEA Games 2019. Dirinya pun mendapat resep rahasia Vietnam menjadi raksasa Asia Tenggara.


“Pembinaan pemain muda ini harus kuat. Saya sempat mengobrol dengan asisten pelatih Vietnam, lama saya ngobrol. Lalu, saya bertanya ‘mengapa Vietnam bisa semaju sekarang sepakbolanya?” kata Kurniawan dikutip Youtube Akurasi TV, Kamis (13/1/2022).


“Lalu, dia mengatakan bahwa beberapa tahun belakangan, mereka mengidentifikasi pemain sejak usia pemain menginjak 14 tahun. Umur segitu, mereka benar-benar dijagain, baik pola makannya dan segala macam,” sambungnya.


Kurniawan Dwi Yulianto


Lebih lanjut, Kurniawan juga mengatakan bahwa pembinaan usia muda di Vietnam didukung pula oleh teknologi sport science yang maju. Pria yang baru saja ditunjuk sebagai asisten pelatih Como FC itu pun kagum dengan keseriusan Negeri Bintang Emas perihal memajukan sepak bola.


“Jadi ini dikombinasikan dengan faktor eksternal seperti sports science. Jadi keseriusan mereka bukan hanya soal taktik dan teknik, tetapi juga faktor eksternal dan internal,” tandasnya.


Sumber : Okebola