Piala AFF U-23, Pertaruhan Reputasi Shin Tae Yong

Foto: AP/Suhaimi Abdullah


Reputasi Shin Tae Yong akan dipertaruhkan di Piala AFF U-23 setelah memutuskan Timnas Indonesia U-23 hanya menggunakan pemain lokal di Liga 1 2021.
Setelah Piala AFF 2020 (2021) di Singapura, Timnas Indonesia akan bermain di Piala AFF U-23 yang digelar di Kamboja, 14-26 Februari, namun kali ini kelompok usia U-23.

Timnas Indonesia U-23 datang ke Kamboja dengan status sebagai juara bertahan setelah pada edisi 2019 menang 2-1 atas Thailand di final.

Dengan latar belakang tersebut, pamor Shin Tae Yong tentu akan dipertaruhkan. Pasalnya, Shin Tae Yong merupakan pelatih kaliber dunia yang pernah mengawal timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018.

Capaian STY selama jadi pelatih juga terbilang mengagumkan. Pernah juara Piala Korea dan Liga Champions Asia di level klub, serta membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman 2-0 di Piala Dunia 2018.

Terakhir, Shin Tae Yong membentuk Timnas Indonesia yang berisi sebagian besar pemain muda menunjukkan determinasi tinggi saat di lapangan, ketika bermain di Piala AFF di Singapura.

Timnas Indonesia U-23 merupakan juara bertahan Piala AFF U-23. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Rata-rata usia pemain Timnas Indonesia yang di bawah usia 24 tahun itu bermain dengan berani melawan pemain-pemain dengan usia lebih senior.

Pencapaian-pencapaian itu akan jadi alasan dari harapan yang tinggi publik sepak bola Indonesia kepada Shin Tae Yong di Piala AFF U-23 di Kamboja.

Mempertahankan gelar juara sudah pasti. Akan tetapi, melihat tim yang bisa bermain dengan solid dan menunjukkan kerja keras seperti di Piala AFF 2021 jadi target lain bagi suporter Timnas Indonesia kepada Timnas U-23.

Karena itu, Shin Tae Yong dengan segala ketenarannya masuk ke arena perjudian setelah memutuskan tidak ingin menggunakan pemain-pemain Indonesia yang kini bermain di luar negeri di Piala AFF U-23 nanti.

Dalam konferensi pers saat pembubaran Timnas Indonesia yang tampil di Piala AFF 2021, Shin Tae Yong mengatakan akan membiarkan pemain yang kini bermain di luar negeri fokus pada klubnya masing-masing.

"Memang Piala AFF bukan FIFA matchday, tapi kemarin klub bersedia melepas pemainnya. Jadi dari klub berbaik hati dan kami harus balas. Kami harus mengalah kali ini tidak memanggil pemain-pemain di luar negeri dan fokus menggunakan pemain di Liga Indonesia," tutur Shin Tae Yong yang ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (6/1).

Sebagian besar pemain-pemain yang kini bermain di luar negeri masih masuk kategori usia untuk Piala AFF U-23: Egy Maulana Vikri (21 tahun), Witan Sulaeman (20 tahun), dan Elkan Baggott (19 tahun).

Menariknya, ketiga pemain itu masuk ke dalam andalan Indonesia di Piala AFF lalu. Apabila kembali dimainkan di Piala AFF U-23 akan jadi tambahan kekuatan bagi Tim Merah Putih.

Selain Egy Maulana dan kawan-kawan saja yang tidak akan dipanggil Shin Tae Yong, situasi angkatan Bagus Kahfi cs juga belum jelas.

Selain ketiga pemain di atas, Timnas Indonesia masih memiliki pemain muda lain yang kini bermain di luar negeri: David Maulana dan Brylian Aldama di Pomorac, klub kasta ketiga Liga Kroasia dan Bagus Kahfi dengan Jong Utrecht.

Bagus Kahfi berpeluang dipanggil timnas karena bermain di kelompok usia Utrecht. Kesempatan serupa dimiliki Brylian dan David karena kompetisi di kasta ketiga Liga Kroasia sudah berakhir.

Di luar tiga pemain tersebut, Shin Tae Yong yang merupakan pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018 juga memilih menggunakan pemain lokal dengan tambahan memanggil pemain Timnas Indonesia U-19.

Tanpa pemain-pemain yang bermain di luar negeri, bayang-bayang skuad Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 nanti kemungkinan tidak akan jauh dari tim di Kualifikasi Piala Asia U-23 saat melawan Australia U-23, Oktober 2021.

Nama-nama seperti Rizky Ridho, Ernando Ari, Rachmat Irianto, Hanis Saghara, Taufik Hidayat, hingga Marselino Ferdinan akan jadi tulang punggung Garuda Muda.

Setelah keputusannya itu, Shin Tae Yong kini hanya perlu memutar otak agar Rachmat Irianto dan kawan-kawan tidak demam panggung karena menjadi juara bertahan di Piala AFF U-23.

Dengan memandang secara keseluruhan, keputusan Shin Tae Yong tidak memanggil pemain-pemain dari luar negeri ke Piala AFF U-23 akan jadi keuntungan bagi pemain-pemain lokal.
Pemain-pemain yang bermain di Liga 1 2021 bisa mendapatkan menit bermain lebih banyak. Kondisinya akan berbeda apabila pemain-pemain seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Elkan Baggott, David Maulana, Brylian Aldama, hingga Bagus Kahfi bermain.

Berkaca pada Kualifikasi Piala Asia U-23, Oktober 2021, Shin Tae Yong tetap mengandalkan Asnawi Mangkualam, Bagus Kahfi, hingga Witan Sulaeman.

Apabila tiga pemain itu tidak bermain, Indonesia berpotensi memiliki nama-nama baru yang akan jadi andalan Tim Merah Putih ke depan.

Tanpa Asnawi, Bayu Mohamad Fiqri bisa jadi andalan di sektor bek kanan. Hanis Saghara juga bisa kian matang jika terus diandalkan Shin Tae Yong di lini depan.

Marselino Ferdinan hingga Ronaldo Kwateh juga bisa makin terasah kualitasnya bersama Skuad Garuda jika Timnas U-23 tanpa pemain-pemain dari luar negeri.

Di luar nama-nama itu, pemain potensial lain bisa bertambah dari anggota Timnas Indonesia U-19. Karena Shin Tae Yong berujar akan memanggil lima hingga enam pemain Timnas U-19 ke Piala AFF U-23 saat pembubaran Timnas Indonesia dari Piala AFF di Singapura.

Situasi itu bisa menguntungkan Timnas Indonesia untuk sejumlah ajang ke depan pada tahun ini. Setelah Piala AFF U-23, Timnas Indonesia masih memiliki tugas di SEA Games 2022 (12-23 Mei), putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 (8-14 Juni), Asian Games (10-25 September), Piala AFF 2022 (21 November-18 Desember).

Menit bermain yang diberikan Shin Tae Yong kepada pemain Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-23 akan jadi modal bagus. Pasalnya, Shin Tae Yong memiliki target utama memberikan pencapaian terbaik bagi Timnas Indonesia U-20 di Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang.

Melihat padatnya agenda Timnas Indonesia dan dengan harapan mengembangkan bakat-bakat pemain Indonesia saat berseragam Merah Putih, keputusan Shin Tae Yong tidak memanggil pemain-pemain dari luar negeri masuk akal.

Tentunya kondisi itu juga perlu diimbangi dengan kerja keras dan daya saing yang tinggi dari setiap pemain ketika masuk pemusatan latihan dan saat berkostum Timnas Indonesia.

Sejauh ini Shin Tae Yong dianggap sukses mengubah sikap dan pola bermain Timnas Indonesia. Hal itu perlu kembali didukung generasi lain dari pemain Indonesia yang akan dimulai dari Piala AFF U-23 di Kamboja nanti.