Indra Sjafri dan Jodoh Juara Timnas Indonesia U-22 di Phnom Penh

Indra Sjafri meraih dua gelar di Phnom Penh, Kamboja. (REUTERS/CINDY LIU)


Indra Sjafri dan Phnom Penh seolah punya hubungan khusus lantaran dua gelar juara berbeda untuk Timnas Indonesia U-22 yang diraih di ibu kota Kamboja tersebut.
Jika ada orang yang punya memori indah dengan Phnom Penh, mungkin salah satunya adalah Indra. Tepatnya di Stadion Olympic, Indra tersenyum puas karena naik podium. Tak hanya sekali, tetapi dua kali.

Indra pernah menjadi arsitek Timnas Indonesia U-22 yang menjadi juara Piala AFF U-22 2018. Lima tahun lalu, pelatih asal Sumatera Barat itu menuntaskan kisah sukses pertamanya di Phnom Penh.

Pilihan Redaksi
Kronologi Keributan Indonesia vs Thailand Versi Indra Sjafri
Klasemen Akhir SEA Games 2023: Timnas Juara, Indonesia Peringkat 3
Pelatih Thailand Blak-blakan Soal Kalah dari Indonesia di SEA Games
Menangani Timnas Indonesia U-22 yang kala itu bermaterikan pemain-pemain seperti Rachmat Irianto, Marinus Wanewar, dan Osvaldo Haay, Indra sukses menjadi juara.

Setelah hanya menjadi runner up grup, lantaran imbang melawan Malaysia dan Myanmar serta menang melawan Kamboja, anak asuh Indra menghadapi Vietnam pada babak semifinal.

Kemenangan 1-0 berkat gol Luthfi Kamal Baharsyah membuat Timnas Indonesia U-22 melangkah ke final dan bertemu Thailand.

Sempat tertinggal lebih dulu, Timnas Indonesia U-22 kemudian menjadi juara setelah Sani Rizki Fauzi dan Osvaldo mencetak gol sehingga tim Merah Putih menang 2-1.


Setengah dekade berlalu, Indra kembali menjadi nakhoda Timnas Indonesia U-22 yang berlaga di SEA Games 2023. Bersama pemain-pemain generasi berbeda, Indra kemudian kembali menuai sukses.

Capaian anak asuh Indra kali ini bahkan tergolong spesial lantaran tak terkalahkan dari fase grup hingga final. Secara beruntun, skuad Garuda Muda menundukkan Filipina, Myanmar, Timor Leste, Kamboja, Vietnam, dan Thailand.

Selain itu keberhasilan Rizky Ridho dan kawan-kawan juga menuntaskan dahaga akan emas SEA Games selama 32 tahun, lantaran sejak 1991 Indonesia tak mampu menjadi kampiun.

Sumber : CNN Indonesia