Argentina Turunkan Pemain Cadangan Lawan Timnas Indonesia



Scaloni menegaskan semua pemain yang mengikuti tur Asia pantas mendapat kesempatan bermain.

Pelatih Argentina Lionel Scaloni memastikan bakal melakukan rotasi untuk memberikan seluruh pemain mendapat kesempatan tampil dalam rangkaian tur tim Tango di Asia.

Scaloni menurunkan kekuatan terbaiknya ketika mengalahkan Australia 2-0 di Stadion Workers, Beijing, Kamis (15/6) malam WIB, seperti kiper Emiliano Martinez, Lionel Messi, Angel Di Maria, Nicolas Otamendi, Enzo Fernandez, dan Alexis Mac Allister.

Sedangkan Julian Alvarez, Leandro Paredes, Giovani Lo Celso, dan Alejandro Garnacho dimainkan dari bangku cadangan. Sementara dua kiper Walter Benitez dan Geronimo Rulli, serta Nicolas Tagliafico, Exequiel Palacios, dan Giovanni Simeone tidak dimainkan.

Kebijakan menurunkan pemain yang tak tampil di laga kontra Australia disebabkan Scaloni ingin menilai performa mereka, mengingat Argentina tidak mempunyai kesempatan untuk menguji penggawanya lagi untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Conmebol pada September mendatang.

“Kami berencana untuk membuat perubahan, dan membiarkan para pemain tampil, karena mereka pantas mendapatkannya. Kami perlu terus menambah pemain,” ujar Scaloni dikutip laman La Nacion.

Scaloni menyebutkan kalender FIFA pada Juni bak simalakama, karena beberapa pemain tidak bisa memperkuat tim nasional. Mereka membutuhkan waktu untuk istirahat setelah menjalani musim yang panjang.

Di lain sisi, Scaloni membutuhkan pemain untuk menentukan skema ideal untuk kualifikasi Piala Dunia 2026. Menurutnya, masih ada kesalahan individu yang terlihat dari laga kontra Australia.

“Sistemnya tidak banyak berhubungan dengan cara bermain yang selalu mirip. Gim ini memiliki nuansa tersendiri. Julian datang dari perayaan, dan Lautaro [Martinez] tidak hadir,” jelas Scaloni.

“Kami memilih untuk bermain dengan cara ini, dengan Nicolas Gonzalez terbuka lebar, dan berperan sebagai nomor. Kami tidak punya banyak waktu untuk mengujinya.”

“Itu harus menjadi DNA dari setiap pesepakbola, terutama pemain Argentina. Setiap orang harus bersaing. Mungkin ada kesalahan secara individu, tetapi bukan konsep. Itu tidak bisa ditoleransi.”

Sumber : Goal.com